Should I Forgive Him [ Chapter 5 ]


Should I Forgive Him (last part)

Title     :  Should I Forgive Him

Author :  Hikari World @HIKARIICIE  

Main Cast        : BTS Kim Seok Jin – Cha Hyun Ji [OC]

Other Cast       :

Cha Soo Ji Ulzzang Kid ( Ilayda Yilmaz )

Min Yoon Gi a.k.a BTS Suga

BTS Park Ji Min

Lee Chaerin [OC]

Han Geun In [OC]

Lee Hyo Ra [OC]

Comeo :

Jung Ho Seok a.k.a BTS J-Hope

Choi Hye Min [OC]

Kim Nam Joon a.k.a BTS Rap Monster

Kim Tae Hyung a.k.a BTS V

Genre  :  Romance, Drama, Hurt, Sad, Comedy, Family

Length :  Chaptered

Rating :  T

Disclamer        :  FanFiction ini hanya fiksi belaka. The Story Line is MINE !!

WARNING TYPO

HAPPY READING~

Review~

“Min Yoon Gi. Brukkk…” baru saja orang itu memanggil namanya ia langsung mendapat sebuah pukulan tepat di wajahnya membuat Suga tersungkur, beberapa pelanggan pun di kagetkan oleh kejadian itu.

“YA! PARK JIMIN” gerutu Suga saat melihat sosok orang yang memukulnya itu.

***

Jimin menarik kerah baju Suga bermaksud ingin memukulnya lagi namun niat itu di urungkan saat melihat sudut bibir Suga yang mengeluarkan darah sehingga ia melepasnya dengan kasar.

“aku menyuruhmu untuk menjaganya bukan menikahinya. Kau benar-benar pengkhianat”

“menjaganya? Menikahinya? Pengkhianat? Apa maksudmu? Setelah hampir 5 tahun kau sekarang kembali dan mengatakan aku pengkhianat? Kau sangat lucu” remeh Suga. “pengkhianat? Aku?”

“aku menyuruhmu untuk menjaga Hyun Ji ku bukan untuk mu menikahinya” pekik Jimin tampak semakin emosi hingga saat ini mereka menjadi tontonan seluruh pelanggan.

Kemarahan Suga sepertinya sudah naik ke ubun-ubun, hampir saja ia membalas pukulan Jimin tadi namun itu tidak terjadi saat seseorang memanggil namanya dengan keras.

“Cha Hyun Ji” gumam mereka serempak

Sekarang mereka sudah berpindah lokasi yaitu di lantai atas tepatnya di ruang tamu. Walau Hyun Ji ingin sekali memaki Jimin saat ini namun hal itu ia tahan. Ia sudah cukup benci melihat wajah pria itu saat ini.

“Hyun Ji-ya”

“tolong jangan panggil namaku dengan mulutmu, itu membuat aku mual” acuh Hyun Ji saat Jimin berusaha ingin berbicaranya padanya.

“sebelum kau yang berbicara, aku akan mengatakannya terlebih dahulu” Hyun Ji menarik nafas panjang. “lima tahun bukan waktu yang singkat, selama itu aku hidup sendiri, membesarkan anakku dan memberinya makan serta kehidupan. Kau? Seharusnya kau tidak perlu muncul lagi. Aku sudah cukup bahagia bersama anakku, kau bukanlah ayahnya. Bagi anakku Soo Ji, ayahnya adalah Yoon Gi”

“apa?”

“ ‘apa?’ kau tidak perlu terkejut, selama ini dari Yoon Gi yang telah menjadi ayah untuk anakku. Ia tidak membiarkan anakku hidup tanpa ayah. Bahkan di saat ujung nafas aku melahirkannya. Dimana kau saat itu? KAU.. BERSENANG-SENANG BERSAMA WANITA ITU DAN YOON GI YANG MENEMANIKU” air mata Hyun Ji mulai bercucuran, emosi serta sakit hati kini menjadi satu.

“..kau tahu bagaimana perasaanku saat itu? aku bahkan meninggalkan orangtuaku demi kau, aku fikir aku tidak akan menyesal setelah melakukannya namun kenyataannya aku sangat menyesal. Aku menyesal telah meninggalkan ayah dan ibuku UNTUK ORANG SEPERTI KAU” Hyun Ji memukul dadanya yang terasa sakit itu. “..bagiku, ayah kandung Soo Ji sudah meninggal”

Hyun Ji tak sanggup lagi untuk menahan air matanya kini ia hanya terduduk lemas dan terisak, sementara Jimin berusaha ingin menyentuh wanita itu, wanita yang masih dicintainya itu namun Suga menahan Jimin agar tidak menyentuh Hyun Ji.

“Hyun Ji-ya, aku bisa menjelaskannya padamu..”

..”aku rasa kau harus pergi” ujar Suga menatap Jimin tak ingin mengganggu Hyun Ji saat ini.

Dan ternyata tanpa sepengetahuan mereka Jin yang sedari tadi berdiri di tangga hendak ingin bertemu dengan Suga tak sengaja mendengar semuanya, semua pembicaraan mereka. Ia tidak menyangka kehidupan Hyun Ji seperti itu, ia tak menyangka bahwa Suga bukanlah suami Hyun Ji.

“kenapa kau kembali lagi?” tanya Suga di sela keheningan menyelimuti mereka berdua yang kini berada di tepi sungai Han. Mereka sudah tak bertengkar lagi, kini mereka kembali menjadi seperti seorang teman di waktu lalu.

“Yoon Gi-ya, ini waktunya aku untuk kembali”

“apa maksudmu? Apa kau ingin menyakiti hati Hyun Ji lagi? Apa kau tahu di hari kau meninggalkannya Hyun Ji ingin memberitahumu bahwa ia sedang  mengandung anakmu?”

Jimin hanya menghela nafas berat sebelum akhirnya memulai pembicaraan yang tulus dari lubuk hatinya.

FLASHBACK

#Jimin Pov#

“Jimin-ah, apa kau benar-benar mencintaiku?” tanya Hyemin bergelut manja dalam pelukanku, pagi itu kami sedang menonton tv di apartemen milik Hyemin.

“mengapa kau bertanya seperti itu?’

“aniya~ aku fikir jika kau mencintaiku. Kau akan menjadi penerus di perusahaan kami. Kau juga tahu bahwa aku anak tunggal. Ayahku tidak memiliki anak lelaki, mungkin jika kita menikah, ayahku akan meneruskan kau menjadi pewarisnya”

“benarkah?” ujarku tak percaya dengan apa yang ku dengar.

Selama ini hidupku sudah sangat susah bersama Hyun Ji, walau aku sangat ingin membahagiakan Hyun Ji namun aku tidak tahu bagaimana caranya. Aku sangat ingin membahagiakan wanita yang sangat ku cintai itu dan entah apa yang tiba-tiba saja terlintas di pikiranku sehingga aku menerima tawaran Hyemin.

Aku fikir ini hanya untuk waktu yang tidak lama, meninggalkan Hyun Ji hanya untuk sementara. Setelah aku sukses aku berjanji akan kembali membawa dunia pada Hyun Ji wanita yang sangat aku cintai itu. selama ini aku bersama Hyemin hanya untuk memanfaati gadis chaebol itu, sedikit pun aku tidak memiliki perasaan pada Hyemin kecuali pada Hyun Ji.

“aku bosan hidup seperti ini. Aku tidak ingin seperti ini lagi” tutur ku dengan emosi yang sudah meningkat. Aku hanya menatap Hyun Ji tajam seakan ingin menerkamnya, walau sesuungguhnya aku sangat tidak tahan melakukan itu padanya, matanya bertukar arah menatap Yoon Gi sahabatku, ingin sekali aku mengatakan untuk menjaga Hyemin sementara saat aku pergi.

“JIMIN-AH~ PARK JIMIN” panggil Hyun Ji histeris saat aku bebar-benar pergi meninggalkannya dengan air mata yang bercucuran tanpa henti. Jujur saja hatiku sangat sakit melakukan hal itu padanya, ingin sekali aku mengusap air matanya dan memelukknya erat serta meminta maaf padanya. Tapi ini semua aku lakukan untuk membahagiakan dirinya, mungkin ini cara agar Hyun Ji dapat hidup dengan layak bersama ku suatu saat ini.

“mianhae Hyun Ji-ya” gumamku ingin menangis.

FLASHBACK END

♥♥♥

Sore menjelang malam tampak Jin mengemudi terlihat seperti terburu-buru, baru saja ia dari kantor polisi tempat dimana Hyun Ji bekerja, namun ternyata orang yang di cari itu tidak ada di tempat. Mungkin setelah kejadian yang tak sengaja ia dengar itu Hyun Ni pulang ke rumahnya dan dengan laju Jin mengemudikan mobilnya.

Beberapa kali Jin menekan bel namun sepetinya tak ada jawaban dari orang di dalam rumah dan setelah sekian kalinya akhirnya pintu terbuka tampak Soo Ji yang membukakan pintu dengan wajah yang sembab.

“Soo Ji-ya, dimana ibumu?”

“seongsaengnim, eomma…” isak Soo Ji menangis.

Tanpa sepatah kata Jin langsung masuk ke dalam rumah ia melihat Hyun Ji yang tergeletak tak berdaya di lantai.

“Hyun Ji-ya, kau baik-baik saja?” khawatir Jin

“seongsaengnim..” panggil Soo Ji pelan dan saat Jin menoleh kearahnya Soo Ji langsung memeluk Jin takut, takut dengan apa yang sedang terjadi sementara Jin hanya dapat menenangkan gadis kecil itu untuk tidak menangis lagi bahwa tidak akan terjadi apa-apa

Jin membaringkan Hyun Ji di atas sofa, tanpa ia sadar Hyun Ji membuka matanya perlahan demi perlahan, Hyun Ji melihat Jin yang sedang menatapnya khawatir.

“Hyun Ji-ya” gumam Jin melihat Hyun Ji tersadar.

“eomma~~”

“Seok Jin-ah” panggil Hyun Ji dan langsung memeluk Jin hingga membuat ia menangis kembali.

Hyun Ji merasa bahagia saat Jin berada di sisinya saat ini, rasa sakitnya sedikit berkurang. Ia juga memeluk Soo Ji yang terlihat sangat takut.

“semua akan baik-baik saja” ucap Jin memeluk keduanya bak seperti sebuah keluarga.

02.45 a.m

Hyun Ji sulit memejamkan matanya, kini ia sedang duduk di beranda rumahnya bersama Jin yang saat itu belum juga pulang karena merasa khawatir pada Hyun Ji sementara Soo Ji sudar terlelap saat Jin menidurkannya.

Jin menatap Hyun Ji yang duduk tepat di sebelahnya, tatap Hyun Ji kosong menatap langit dan perlahan Jin menggenggam pelan tangan Hyun Ji.

“Hyun Ji-ya, sebenarnya aku sudah mengetahui semua yang terjadi” ujar Jin membuat Hyun Ji hanya menoleh pelan kearahnya.
“..aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian di café tadi. Ani, aku tidak bermaksud untuk menguping aku hanya tidak sengaja mendengarnya saat aku ingin menemui Suga maksudku Yoon Gi”

Hyun Ji masih diam tak berucap, perlahan ia hanya menghela nafas ringan.
“sebaiknya kau pulang, aku… tidak ingin bersama tunangan orang lain”

Jin terhenyak mendengar ucapan Hyun Ji, langsung saja ia menggenggam tangan Hyun Ji dan menatapnya lembut.
“hubungan kami sudah berakhir..”

“benarkah?” ucap Hyun Ji tak tertarik

“itu karena aku mencintaimu”

Kali ini ucapan Jin berhasil membuat Hyun Ji meresponnya, perlahan ia melepaskan genggaman Jin hingga membuat Jin sedikit kecewa.

“aku butuh waktu untuk memikirkannya” ucap Hyun Ji lemah, walaupu  sebenarnya ia juga mencintai Jin tapi saat ini fikirannya sangat kacau, tidak tidak dapat berfikir jernih.

“aku mengerti”

♥♥♥

“oh? Yoon Gi ya~” kaget Hyun Ji saat Yoon Gi berada di depan rumahnya, Yoon Gi langsung menarik Hyun Ji saat wanita itu keluar dari rumahnya, untung saja Hyun Ji sudah mengantar Soo Ji ke sekolah pagi tadi.

#SKIP

Tepat berada di sebuah atap gedung tua yang sudah tak terpakai, dimana saat dulu tempat itu adalah tempat favorit Suga, Hyun Ji dan Jimin. Seketika bayangan saat mereka masih muda jelas tergambar di tempat itu. kebahagiaan dan kekompakan yang mereka miliki kini hanya menjadi sebuah kenangan. Hyun Ji masih bertanya-tanya di fikirannya kenapa Suga membawanya ke tempat ini namun ia langsung dapat menebak jawabannya saat Suga telah menceritakan semua maksud Jimin meninggalkannya. Pernyataan itu memang membuatnya sangat tersenyak bahkan ia sempat tidak percaya dengan ucapan Suga mengingat Suga juga teman baik dari Jimin. Mungkin saja mereka bersekongkol bersama.

Namun setelah beberapa kali Suga meyakinkannya, Hyun Ji sedikit percaya akan hal itu saat melihat Jimin yang keluar dari balik tembok membawa seikat besar bunga mawar putih. Hyun Ji kembali pada ingatan masa lalunya dimana Jimin pernah berjanji akan membelikan seikat besar bunga mawar putih untuk Hyun Ji, namun saat itu Jimin tidak memiliki uang untuk membeli bunga itu.

“aku pernah berjanji padamu tentang ini. Kau ingat?” tanya Jimin menyodorkan bunga yang ia pegang pada Hyun Ji

Sementara Hyun Ji masih terdiam membisu, Jimin juga bahkan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dan saat kotak itu ia buka, terlihat sebuah cincin di dalam nya. Hyun Ji hanya diam melihat itu, ia masih tidak mengerti.

Kenangan lama itu terukir kembali saat Jimin juga berjanji akan membelikan cincin sungguhan padanya, pasalnya saat mereka menikah yang hanya di saksikan oleh Suga. Jimin hanya memberi cincin yang ia buat sendiri untuk bukti cinta mereka. Walau itu bukan sungguhan namun Hyun Ji sangat senang saat itu.

“mianhae” gumam Jimin akhirnya

Beberapa detik Hyun Ji terdiam, sebelum ia membuka suara. Ia kembali teringat akan sosok Hyemin yang menemuinya kemarin.
“ini sudah terlambat”

“Hyun Ji-ya..”

“Park Ji Min” potong Hyun Ji. “..selama ini aku belajar hidup tanpa dirimu. Walau terkadang aku juga memikirkanmu tapi aku rasa itu karena aku kecewa padamu”

Jimin hanya diam bahkan Suga ikut menanti apa yang akan di katakan oleh mereka selanjutnya. Hanya beberapa detik tanpa di sadari Jimin mengeluarkan butiran kecil dari matanya. Perasaan bersalah itu menyelimuti kekecewaannya.

“mianhae Hyun Ji-ya. mianhae” isak Jimin yang kini sudah berlutut. Hyun Ji yang melihat itu pun ikut mengeluarkan cairan bening dari kelopak matanya. Hyun Ji menggigit bibir bawahnya untuk menahan air matanya yang semakin tak tertahan. Bibirnya bergetar hingga akhirnya ia memegang kedua lengan Jimin, membantunya untuk berdiri. Saat Jimin berdiri, ia langsung menarik Hyun Ji dalam pelukannya. Hyun Ji tak mengelak akan perlakuan itu, ia terus saja menangis di dalam pelukan Jimin orang yang sudah lama ia rindukan namun juga orang yang membuatnya sakit.

Bahkan Suga yang mengamati mereka perlahan juga ikut menetestan air matanya. Terharu melihat adegan di hadapannya yang bagaikan sebuah drama itu.

#SKIP

Soo Ji berlari kearah pelukan ibunya saat baru saja Hyun Ji menjemputnya pulang sekolah.

“oh. Appa juga datang menjemputku” girang Soo Ji, sekejab pandangan Soo Ji berganti pada Jimin yang juga berdiri tak jauh Suga.

Soo Ji berbisik pada Hyun Ji mengatakan bahwa Jimin pernah menemuinya waktu lalu. Ia melihat Jimin dengan tatapan takut bahkan bersembunyi di balik Hyun Ji.

“Soo Ji-ya, eomma ingin memberitahumu sesuatu”

“ne? apa itu eomma?”

Suga mengajak Hyun Ji ke tempat lain untuk lebih nyaman berbicara pada Soo Ji. Di taman bermain yang tak terlalu jauh dari sekolah Hyun Ji masih berdiri terpaku, bingung akan memulai dari mana. Sementara Soo Ji masih menatap takut serta bingung melihat Jimin yang juga ikut bersama mereka.

“Soo Ji-ya” gumam Hyun Jin sedikit berlutut mengenggam kedua bahu munyil anaknya.

“ahjussi itu.. ani, maksud eomma..” Hyun Ji menggantung kalimatnya melirik sekilas kearah Jimin yang sudah terlihat gelisah.

Perlahan Jimin memberanikan diri mendekat dan Hyun Ji langsung berdiri bermaksud memberi kesempatan untuk Jimin.

“ahjussi, kenapa kau disini?”

“Soo Ji-ya”

“oh.. ahjussi tahu namaku”

Jimin mengambil posisi seperti Hyun Ji tadi, ia sedikit berlutut menyamai wajahnya dengan gadis kecil itu.

“kau sangat mirip dengan ibumu. Matamu juga indah seperti ibumu. Kau sangat cantik” gumam Jimin sembari membelai lembut wajah kecil Soo Ji membuat gadis kecil itu semakin bingung.

“Soo Ji-ya, ahjussi itu adalah ayahmu. Ayah kandungmu” ucap Hyun Ji spontan tak ingin berlama menahan gejolak di mulutnya sedari tadi.

Soo Ji menatap ibunya terkejut dan kembali menatap Jimin.

“appaga?” tanyanya menatap Jimin kali ini pandangannya sama sekali tidak terlihat takut.

Jimin mengangguk pelan sekejab ia tak berani menatap Soo Ji, perasaan menyesal masih menyelimuti hatinya.

Soo Ji masih diam sebelum akhirnya tangan munyil itu menyentuh pipi Jimin yang hampir terisak.

“ahjussi.. anda benar-benar ayah kandungku?” tanya Soo Ji dan Jimin hanya dapat mengangguk lemah karena malu.

Baik Hyun Ji, Suga bahkan Jimin sangat terkejut saat melihat Soo Ji memeluk Jimin senang. Mereka fikir Soo Ji akan marah saat mempertemukan dirinya dengan Jimin, tapi ternyata itu semua kebalikan. Raut wajah Soo Ji tergambar sangat bahagia, ia sangat merindukan pelukan ayah kandungnya.

“Soo Ji-ya, appa minta maaf” balas Jimin memeluk Soo Ji, air matanya sudah tak dapat terbendung.

Gadis kecil itu menggeleng pelan melepas pelukannya. “aniyo.. kenapa appa datang sangat terlambat? Aku merindukanmu. aku iri pada teman-temanku yang selalu bercerita tentang ayahnya”

Tak dapat berkata apapun Jimin hanya kembali memeluk anakknya itu, berulang kali ia mengucapkan kata maaf. Ia benar-benar menyesal mengingat bagaimana ia meninggalkan Hyun Ji dan mengurus Soo Ji seorang diri.

“mianhae.. minahae Soo Ji-ya”

“woah~ sekarang aku punya 2 orang ayah”

Hyun Ji hanya tersenyum mendengar ucapan anakknya. Saat ini mereka sudah berada di café milik Suga.

“siapa yang lebih kau sukai antara aku atau Jimin appa?” tanya Suga yang baru tiba sambil membawa beberapa minuman.

Soo Ji berfikir sejenak memandang keduanya siapa yang lebih ia sukai. Syukurlah Soo Ji menerima Jimin dengan baik, ia tidak marah ataupun membencinya itu membuat Hyun Ji merasa lega.

“hmm.. aku menyukai Jin songsaengnim”

“Soo Ji-ya” tegur Hyun Ji

“Jin Songsaengnim?” tanya Jimin.

“ne. guru di sekolahku. Eomma.. eomma menyukai Jin songsaengnim kan? Jin songsaengnim pernah mengatakan padaku bahwa ia menyukai eomma” seru Soo Ji dengan polosnya tanpa merasa bersalah sedikit pun.

“benarkah? Lalu.. apa kau ingin memiliki ayah lagi?” tanya Suga dengan nada menggoda.

Hyun Ji hanya mendecak kesal dengan godaan mereka. Suga yang sangat senang jika menganggu Hyun Ji hanya tertawa lepas hingga sesuatu membuatnya terdiam begitu saja. Ia menatap kearah pintu, Hyun Ji dan Jimin melihat ekspresi Suga yang berubah ikut melirik kearah yang sedang di pandang Suga.

“Jin songsaengnim~” panggil Soo Ji senang.

Jin berjalan pelan memberi salam kepada mereka semua.

“songsaengnim, ini adalah ayahku. Ayah kandungku” ungkap Soo Ji bahagia. Jimin memberi salam sopan, Jin juga membalasnya walau ia sangat terkejut dengan situasi saat ini, pasalnya Jin mengingat wajah Jimin saat kejadian Jimin mengaku ayah Soo Ji saat di sekolahnya dan jika Jimin kembali Jin bingung apakah nantinya Hyun Ji juga akan kembali pada pria yang telah meninggalkannya itu

***

To be countinued…

 

please DON’T BE SILENT READER’S~

berikan kritik dan saran anda readers ^^

thanks~

14 comments on “Should I Forgive Him [ Chapter 5 ]

  1. Ottokheeee ini bakalan seru ntar jimin sama hyunji atau hyunji sama suga dan apa nanti suga sama yeoja itu hmm, kereen sooji astaga lucu, ya allah sumong disitu lawak banget ditunggu chap selanjutnyaa thor

  2. waaaa makin seru aja ini. kalo hyunji ama jimin nanti hyemin ngelakuin yang engga2 lagi ke hyunji(?) next thooor ‘-‘)b

Tinggalkan komentar